Sebelum minum paracetamol, sebaiknya baca terlebih dahulu label kemasannya. Pasalnya, banyaknya dosis yang perlu diminum disesuaikan dengan usia, berat badan, dan jenis paracetamol yang Anda konsumsi. Anda bisa minum paracetamol yang banyak dijual di pasaran untuk mengatasi masuk angin. Namun, jika setelah seminggu gejala tak juga membaik, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Obat paracetamol juga sebaiknya dikonsumsi secara hati-hati. Jangan asal minum obat bila Anda memiliki kondisi medis lainnya seperti masalah pada hati atau ginjal, sedang minum obat-obatan lain, atau memiliki alergi terhadap paracetamol. 2. Ibuprofen Ibuprofen termasuk salah satu obat penghilang rasa sakit yang juga banyak ditemukan di pasaran tanpa resep dokter. Obat ini termasuk ke dalam obat antiinflamasi non-steroid NSAID yang biasanya digunakan untuk tujuan berikut. Meringankan rasa sakit ringan sampai sedang seperti sakit gigi, migrain, dan nyeri haid. Mengendalikan demam, terutama saat seseorang terkena flu. Meringankan rasa sakit dan peradangan dalam tubuh. Meringankan rasa sakit dan pembengakakan. Dibandingkan paracetamol, ibuprofen perlu digunakan dengan lebih hati-hati. Anda tidak boleh minum ibuprofen jika pernah mengalami reaksi hipersensitif pada aspirin dan golongan NSAID lainnya, baru terkena sakit maag, atau memiliki riwayat penyakit jantung dan penyakit hati yang parah. 3. Aspirin Aspirin merupakan obat penghilang nyeri yang biasa digunakan untuk mengatasi sakit kepala, sakit gigi, dan sakit karena haid. Obat ini juga bisa digunakan untuk membantu mengobati pilek dan gejala flu lainnya seperti menurunkan demam. Tak seperti ibuprofen dan paracetamol, aspirin tidak bisa diminum oleh anak terutama yang berusia di bawah 16 tahun. Pasalnya, banyak penelitian menunjukkan tentang hubungan antara aspirin dan sindrom Reye. Sindrom Reye merupakan penyakit langka yang bisa menyebabkan kerusakan serius pada hati dan otak. Sebagai obat, aspirin bisa menyebabkan berbagai efek samping seperti gangguan pencernaan dan mudah mengalami perdarahan. Ini karena aspirin bersifat mengencerkan darah sehingga membuat Anda terkadang lebih mudah berdarah saat terluka. 4. Dekongestan Dekongestan dapat membantu melegakan hidung yang tersumbat saat masuk angin. Kandungan dalam dekongestan dapat mengecilkan pembuluh darah dan jaringan yang membengkak dalam hidung. Alhasil, Anda bisa bernapas lebih lega. Dekongestan tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari pil, semprotan hidung, dan obat tetes seperti oxymetazoline nasal, phenylephrine nasal, dan phenylephine oral. Obat dekongestan yang dijual bebas di pasaran umumnya relatif aman. Namun ingat, obat ini hanya boleh digunakan untuk orang dewasa dan hanya boleh dipakai maksimal lima hari. Dekongestan tidak untuk pemakaian jangka panjang. 5. Obat antihistamin Obat antihistamin bekerja dengan membantu menghambat pelepasan histamin, zat alami yang memunculkan reaksi alergi ketika Anda terpapar alergen. Histamin itu pulalah yang memicu gejala flu saat masuk angin, seperti bersin, batuk, dan pilek. Antihistamin yang dijual bebas di pasaran umumnya mengandung bahan-bahan aktif yang relatif aman, di antaranya brompheniramine Dimetane, chlorpheniramine Allerest, Sudafed Plus, clemastine Tavist, diphenhydramine Benadryl, dan doxylamine Aldex AN. Hati-hati, obat yang mengandung antihistamin biasanya menyebabkan kantuk. Itu sebabnya obat masuk angin yang mengandung antihistamin lebih baik dikonsumsi malam hari menjelang tidur. Selain mengantuk, beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah minum obat antihistamin yaitu mulut kering dan penglihatan yang kabur. Langkah yang bisa dilakukan selain minum obat masuk angin Terkadang, gejala-gejala khas masuk angin bisa muncul karena beberapa kebiasaan sehari-hari, misalnya sering terpapar udara dingin, makan tidak teratur, atau terlalu memforsir tubuh. Agar kondisi Anda lebih cepat membaik, lakukan juga berbagai langkah-langkah berikut ini selama pemulihan. 1. Banyak beristirahat Usahakan untuk beristirahat yang cukup dan tak terlalu aktif berkegiatan saat Anda masuk angin. Simpan tenaga Anda dan berikan tubuh kesempatan untuk memerangi infeksi virus di dalamnya. Dengan beristirahat, tubuh akan terbantu untuk memulihkan kondisinya. Biasanya berbagai obat masuk angin yang diberikan dokter atau yang dibeli di pasaran membuat Anda mengantuk. Hal ini bertujuan agar Anda bisa beristirahat dengan lebih nyaman. 2. Minum banyak cairan Air putih dan jus bisa menjadi sumber cairan yang bisa Anda coba saat masuk angin. Pasalnya, mencukupi kebutuhan cairan membuat tubuh terhidrasi dengan baik. Ketika tubuh memiliki cukup cairan, tubuh bisa melakukan fungsinya dengan baik termasuk mengembalikan kekuatan sistem kekebalan tubuh Anda. Selain itu, makanan dan minuman hangat, seperti sup ayam atau air lemon hangat menjadi obat masuk angin alami yang sangat direkomendasikan. Selain memberikan asupan gizi yang dibutuhkan tubuh, cairan hangat membantu melegakan pernapasan dan sumbatan di saluran napas. 3. Makan makanan bergizi seimbang Makanan bergizi seimbang sangat dibutuhkan untuk memulihkan kondisi. Oleh karena itu, saat Anda masuk angin jangan malas untuk makan makanan sehat dan bernutrisi. Meski mulut terasa pahit atau hambar, tetap paksakan diri Anda untuk makan. Pastikan bahwa makanan yang Anda makanan memenuhi kebutuhan mineral dan vitamin terutama C dan E untuk membantu melawan infeksi. Jangan lupa untuk makan secara teratur agar perut tidak kosong terlalu lama. Makanlah camilan jika kesibukan membuat Anda belum sempat untuk makan besar. 4. Menjaga suhu kamar tetap hangat Saat masuk angin badan sudah pasti terasa tidak enak. Anda pasti merasa serba salah karena bahkan tidur pun rasanya tak nyaman. Usahakan untuk menjaga ruangan kamar tetap hangat dan tidak terlalu dingin. Jika udaranya kering, Anda bisa menggunakan humidifier untuk membantu melembapkan udara. Ketika udara di kamar lembap, hidung yang tersumbat pun akan terasa lebih lega. Selain itu, pelembap udara juga membantu mengurangi intensitas batuk saat masuk angin. 5. Menggunakan tetes hidung saline Tetes hidung saline bisa membantu meringankan hidung yang tersumbat saat masuk angin. Anda bisa membeli obat tetes ini di apotek tanpa perlu resep dari dokter. Tetes hidung ini akan membantu meredakan gejala masuk angin terutama yang disebabkan oleh flu.
Kamubisa mengobati masuk angin dengan mengoleskan minyak kayu putih secara merata ke bagian perut, leher, belakang leher, kening, dan bagian lain. Jangan lupa beri pijatan selama 5 menit agar minyak meresap. Sup Ayam Panas. Selain rasanya yang enak, sup ayam ternyata juga ampuh untuk mengobati masuk angin akibat kedinginan. Skip to content Beranda / Informasi Kesehatan / Kesehatan Umum / 11 Cara Mengatasi Masuk Angin dengan Mudah 11 Cara Mengatasi Masuk Angin dengan Mudah Cara mengatasi masuk angin pada dasarnya sama seperti perawatan untuk demam, perut kembung, diare, hingga nyeri otot. Namun, perlu Anda ketahui bahwa masuk angin tidak dikenal dalam dunia medis medis, istilah ini sering digunakan masyarakat Indonesia untuk menggambarkan kondisi tidak enak badan usai terpapar oleh suhu Mengatasi Masuk Angin yang Aman Masuk angin adalah suatu kumpulan gejala ketika tubuh tidak bersahabat untuk beraktivitas. Meski istilah masuk angin sudah lama dikenal, istilah ini tidak dikenal dalam dunia medis. Pada umumnya, ciri seorang yang masuk angin adalah badan terasa tidak enak, sakit kepala, kedinginan, nafsu makan menurun, dan kelelahan. Bagi masyarakat Indonesia, cara yang cukup populer untuk mengatasi masuk angin adalah kerokan. Meskipun masuk angin tidak diakui di dunia kedokteran, namun kerokan diteliti memiliki efek pada tubuh menghasilkan hormon endorfin, yaitu hormon yang memberikan kebahagiaan dan memberikan imunitas pada tubuh. Cara lain yang bisa Anda coba untuk mengatasi kondisi tidak enak badan ini, di antaranya 1. Meningkatkan Asupan Cairan Saat tubuh mengalami demam, tubuh perlu menggunakan lebih banyak air untuk mengimbangi peningkatan suhu tubuh. Dampaknya, hal ini dapat menyebabkan dehidrasi. Mengonsumsi air putih atau minuman elektrolit untuk membantu rehidrasi tubuh. 2. Istirahat Istirahat adalah cara mengatasi masuk angin lainnya yang mudah untuk dilakukan. Dalam melawan infeksi, tubuh membutuhkan banyak energi. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk beristirahat sebanyak mungkin untuk membantu tubuh pulih lebih cepat. 3. Mandi dengan Air Hangat Orang yang masuk angin sering kali merasa kedinginan dan sering kali enggan untuk mandi dengan air dingin. Jika Anda tetap mandi menggunakan air dingin, hal itu dapat menyebabkan menggigil. Sebagai gantinya, Anda bisa menggunakan air hangat untuk memberikan kenyamanan pada tubuh. Mandi juga dapat menenangkan otot yang lelah. 4. Konsumsi Obat Meski istilah masuk angin tidak dikenal dalam dunia medis, Anda bisa menggunakan cara mengatasi masuk angin dengan bantuan medis. Beberapa obat tanpa resep yang dijual dapat membantu mengurangi demam dan membuat tubuh lebih nyaman. Obat-obatan ini termasuk Ibuprofen. Parasetamol. Naproxen. 5. Menggunakan Pakaian yang Tepat Demam bisa membuat suhu tubuh seseorang naik turun, kadang merasa panas namun bisa juga merasa dingin. Jika Anda mengenakan pakaian yang terlalu tebal, suhu panas tubuh bisa terperangkap dan bisa meningkatkan suhu tubuh. Namun jika Anda mulai merasa kedinginan, menggunakan pakaian rangkap bisa dilakukan untuk menciptakan kehangatan. 6. Makan dengan Perlahan Salah satu ciri masuk angin adalah sering buang angin. Salah satu penyebab hal ini adalah menelan udara lewat makanan atau minuman. Meskipun tidak mungkin untuk menghindari hal ini sepenuhnya, Anda bisa mengurangi jumlah udara yang tertelan yaitu dengan makan secara perlahan. Hindari makan sambil melakukan aktivitas lain. 7. Hindari Mengunyah Permen Karet Seseorang yang mengunyah permen karet sepanjang hari akan menelan jauh lebih banyak udara daripada mereka yang tidak. Jika hal ini dilakukan untuk menjaga mulut tetap segar, cobalah obat kumur sebagai gantinya untuk mengurangi bakteri yang menyebabkan bau di mulut. 8. Kurangi Makanan yang Menghasilkan Gas Beberapa makanan menghasilkan lebih banyak gas daripada yang lain. Karbohidrat tertentu adalah penyebab umum, termasuk yang mengandung fruktosa, laktosa, serat tidak larut, dan pati. Karbohidrat ini difermentasi di usus besar dan memiliki riwayat menyebabkan masalah pencernaan. Namun, banyak dari makanan penghasil gas ini merupakan bagian penting dari diet sehat. Anda mungkin tidak perlu benar-benar menghilangkan makanan ini dari diet, tetapi Anda bisa mengonsumsinya lebih sedikit. Karbohidrat penghasil gas yang umum meliputi Gula kompleks. Seperti kacang, kubis, kubis Brussel, brokoli, asparagus, biji-bijian, sorbitol, dan sayuran lainnya. Fruktosa. Seperti bawang, artichoke, pir, minuman ringan, jus buah, dan buah-buahan lainnya. Laktosa. Semua produk olahan susu, termasuk susu murni, keju, dan es krim. Serat tidak larut. Sebagian besar buah-buahan, dedak gandum, dan kacang-kacangan. Pati. Seperti kentang, pasta, gandum, dan jagung. 9. Periksa Intoleransi Makanan dengan Diet Eliminasi Intoleransi makanan berbeda dengan alergi makanan. Alih-alih respons alergi, intoleransi makanan menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare, kembung, dan mual. Intoleransi makanan yang umum adalah intoleransi laktosa. Laktosa terdapat di semua produk susu. Diet eliminasi dapat membantu Anda mempersempit penyebab kelebihan gas. Cobalah menghilangkan semua produk susu dari diet. Jika Anda masih mengalami masuk angin, cobalah menghilangkan makanan penghasil gas seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Kemudian, perlahan-lahan mulailah menambahkan makanan satu per satu. Simpan catatan terperinci tentang makanan dan gejala apa pun yang muncul. Pada beberapa kasus, banyak orang merasa kondisi ini terkait dengan intoleransi gluten. Sebelum Anda mulai mengonsumsi makanan bebas gluten, konsultasi dengan dokter spesialis gastroenterologi diperlukan untuk mendiagnosis kondisi dengan tepat. 10. Hindari Soda, Bir, dan Minuman Berkarbonasi Gelembung udara yang ditemukan dalam minuman berkarbonasi terkenal karena kemampuannya menghasilkan sendawa. Tetapi sebagian dari udara ini juga akan masuk melalui saluran pencernaan dan keluar dari tubuh melalui rektum. Cobalah mengganti minuman berkarbonasi dengan air putih atau teh. 11. Konsumsi Suplemen Enzim Cobalah konsumsi obat bebas yang yang mengandung enzim pencernaan a-galaktosidase untuk membantu pemecahan karbohidrat kompleks. Suplemen ini memungkinkan karbohidrat kompleks dipecah di usus kecil, daripada dipecah oleh bakteri penghasil gas di usus besar. Sebuah studi menemukan bahwa a-galactosidase secara signifikan mengurangi keparahan perut kembung setelah makan kacang. Akan tetapi, suplemen ini tidak membantu mengurangi gas yang akibat laktosa atau serat. Lactaid mengandung enzim yang disebut laktase yang dapat membantu orang dengan intoleransi laktosa mencerna produk susu. Namun suplemen ini harus Anda konsumsi sebelum makan Nah, itulah berbagai cara mengatasi masuk angin di rumah yang bisa Anda lakukan. Jaga kesehatan dan semoga informasi ini bermanfaat! Cho-Dorado, Michele. 2019. 10 Tips to Help You Stop Farting. Diakses pada 29 Juli 2021. Martinez, Kevin. 2021. What are the best home remedies for fever?. Diakses pada 29 Juli 2021. DokterSehat © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi