Pontianak ANTARA - Bupati Sambas, Provinsi Kalimantan Barat Satono terus berupaya melestarikan budaya gotong - royong di tengah masyarakat dan di antara wujud nyatanya dengan membangun jembatan berkemajuan dari berbagai donatur tanpa menggunakan APBD. "Nilai-nilai gotong-royong dari leluhur kita inilah yang ingin saya lestarikan. Saat ini gencar dilakukan pembangunan jembatan dengan nama Jembatan Berkemajuan. Sumber dana jembatan tersebut hasil gotong-royong donatur dan dikerjakan pembangunan fisiknya oleh masyarakat," katanya saat dihubungi di Sambas dari Pontianak, Senin. Ia menjelaskan bahwa dalam membangun Jembatan Berkemajuan dengan dana non-APBD adalah salah satu program unggulan yang dia galakkan selama menjabat sebagai Bupati Sambas. Sebab, jika menunggu uang negara, proses pembangunan butuh waktu lama. "Saya ucapkan terima kasih kepada donatur dan para sahabat saya yang mau berdonasi untuk membangun Jembatan Berkemajuan, membangun kampung halaman Sambas yang kita cintai," katanya. Bupati Sambas baru saja telah meresmikan Jembatan Berkemajuan ke-27 di Desa Gapura, Kecamatan Sambas. Jembatan tersebut dibangun atas kerja sama Family Theresia dan masyarakat Desa Gapura. "Jembatan ini menghubungkan Desa Gapura dan Desa Rantau Panjang. Mudah-mudahan jembatan ini bisa bermanfaat guna memacu ekonomi masyarakat," katanya. Bersamaan dengan peresmian Jembatan Berkemajuan di Desa Gapura, Bupati Sambas juga turut menyerahkan bantuan pangan berupa beras kemasan 10 kilogram kepada 595 warga kurang mampu di itu. Ia mengatakan bantuan pangan berupa beras kemasan 10 kilogram tersebut diberikan kepada warga setempat untuk meringankan beban masyarakat dan diharapkan bantuan tersebut dimanfaatkan sebaik mungkin. "Bantuan beras 10 kilogram ini berasal dari para sahabat saya yang peduli dengan Sambas. Ada 595 warga yang akan menerimanya dan saya harap semuanya bisa dimanfaatkan dengan baik," demikian Satono. Baca juga Satono buka ruang kolaborasi untuk majukan daerah Baca juga Satono motivasi 400 calon mahasiswa untuk masuk PTN
JATIBANTENG- Budaya gotong royong masyarakat Desa Pategalan, Kecamatan Jatibanteng, Situbondo, Jawa Timur, masih terjaga. Puluhan warga bahu membahu membangun jembatan yang menghubungkan dua desa. Suasana kebersamaan terlihat sangat kental. Canda tawa terdengar saat warga begitu kompak membuat jembatan.
" Rakitnya terbuat dari bambu dengan lantai papan yang bisa dinaiki warga dan juga sepeda motor. Berdasarkan kesepakatan, untuk sepeda motor tarifnya Rp untuk warga yang lewat gratis," papar Awalul. Laporan Sari Muliyasno Simeulue SINABANG - Masyarakat Desa Lalla Bahagia, Kecamatan Salang, Kabupaten Simeulue, membuat rakit sebagai alternatif penyeberangan pascaabutment jembatan Lalla putus dihantam banjir Senin kemarin. Awalul Rahmah, warga setempat kepada Selasa 11/1/2022 menyebutkan, bahwa pemuda desa bersama para tokoh masyarakat melakukan gotong royong untuk membuat rakit supaya akses di kawasan itu tidak terputus. " Rakitnya terbuat dari bambu dengan lantai papan yang bisa dinaiki warga dan juga sepeda motor. Berdasarkan kesepakatan, untuk sepeda motor tarifnya Rp untuk warga yang lewat gratis," papar Awalul. Ia menambahkan, lokasi rakit penyeberangan darurat itu dibuat warga ke arah pantai dari lokasi jembatan yang putus. "Jaraknya ke arah pantai dari jembatan kurang lebih 700 meter," katanya. Masyarakat di kawasan itu berharap, supaya jembatan di kawasan itu dapat cepat diperbaiki atau dibuat kembali agar akses masyarakat menuju tidak terganggu. Sebab, jembatan yang putus dihantam banjir itu berada di akses jalan lingkar Simeulue.* Baca juga Masyarakat Gotong Royong Buat Rakit Gantikan Jembatan Putus Dihantam Banjir di Simeulue
37IePk.